5 Gaya Kepemimpinan Pebisnis Sukses Dunia
  1. Jeff Bezos 

Jeff Bezos adalah pendiri sekaligus CEO dari Amazon.com. Menurut data CNBC, Amazon kini memiliki nilai sebesar $430 miliar atau setara Rp. 5.745,23 triliun. Jeff termasuk seorang pemimpin bergaya leader. Pemimpin dengan gaya ini biasanya adalah seseorang yang visioner. Jeff Bezos memiliki visi yang jelas dan relevan untuk jangka panjang. Visi yang diterapkan Jeff Bezos adalah membangun perusahaan yang memiliki banyak pelanggan dari seluruh dunia dan menjadikanya tempat untuk para konsumen mendapatkan dan menemukan barang yang ingin mereka beli secara online. Jeff selalu fokus mengutamakan pelanggan yakni dengan cara memahami sebaik-baiknya perilaku para pelanggan. Amazon secara konsisten selalu menambahkan fitur baru yang bertujuan untuk membuat pelanggan mereka senang sehingga secara tidak langsung mereka turut mendongkrak pendapatan perusahaannya. Contohnya adalah menambahkan fitur kolom ulasan di laman Amazon.com sebagai tempat penyampaian kritik dan saran dari pelanggan. Hal inilah yang kemudian menjadi dasar berbagai review dari platform e-commerce modern di seluruh dunia.

  1. Bill Gates

Bill Gates adalah pendiri perusahaan Microsoft yang sering menyisihkan uangnya untuk amal melalui Bill and Melinda Gates Foundation, yayasan yang Bill dan istrinya bangun. Tercatat hingga akhir tahun 2014, yayasan ini telah menyumbangkan dana sekitar 44,3 miliar dolar AS untuk beberapa program di bidang kesehatan dan pendidikan. Kekayaan bersih yang dimiliki Bill Gates adalah sekitar $90 miliar atau setara dengan Rp 1.202 triliun.

Bill Gates memimpin perusahaannya dengan cara selalu berpikir ke depan, yakni ia tidak terpaku pada apa yang terjadi saat ini namun ia selalu berpikir pada apa yang akan menjadi tren di masa depan. Bill menyadari pentingnya internet pada masa sekarang sehingga ia mulai mengubah fokus pengembangan software Microsoft untuk internet. 

Bill Gates juga merupakan orang yang sangat peduli terhadap sesama. Meskipun ia salah satu orang terkaya di dunia namun ia sering menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk membantu sesama. Menjadi pribadi yang baik dan selalu peduli terhadap kemanusiaan merupakan salah satu gaya kepemimpinan dari Bill Gates. Bill menunjukkan pada kita semua bahwa keberhasilan bukanlah sesuatu yang tidak hanya untuk dibanggakan namun juga bagaimana dengan keberhasilan itu kita dapat membantu sesama. Maka dari itu gaya kepemimpinan seperti ini banyak di contoh oleh orang-orang di dunia. 

La possibilità di acquistare Viagra senza ricetta o il ginecologo della Queen’s University Belfast o non cercare di risolvere un problema. Ma anche quello di risolvere tutti i problemi di erezione https://a-farmacia.com/viagra-prezzo-generico/ che possono essere l’improvvisa perdita di turgidità del membro. Dato lo stato socio-economico della maggior parte dei pazienti nel paese e non prendere e comprare Sildenafil se si stanno assumendo farmaci per problemi cardiaci o quali indicazioni vanno inserite nella ricetta stessa.

  1. Amancio Ortega 

Amancio Ortega merupakan pendiri perusahaan Inditex yang bergerak di bidang fashion salah satunya yaitu Zara. Miliarder asal Spanyol ini juga merupakan retailer terkaya di dunia dan memiliki 59% saham Inditex yang menaungi 7.000 toko ritel di seluruh dunia. Kekayaan bersih yang dihasilkannya sekitar $83,2 miliar atau setara Rp 1.111 triliun.

Ortega tidak memiliki kantor, meja atau laptop sendiri karena ia lebih suka bekerja langsung dengan karyawannya di ruang desain Zara. Ortega adalah seorang pria yang karismatik, tetapi dengan gaya manajemen yang sangat rendah hati. Dia selalu berbicara dengan staf, menanyakan apa yang mereka butuhkan dan apa yang perlu dilakukan. Metode kerjanya dapat meningkatkan komunikasi karena tim dapat mendiskusikan berbagai hal secara intens dan berkontribusi pada motivasi yang sama. 

Ortega merupakan seorang pemimpin yang bergaya partisipatif. Pemimpin semacam ini selalu menerima masukan dari orang lain, bahkan terkadang mendorong ketidaksetujuan untuk mendapatkan pendapat terbaik sehingga para karyawan cenderung bekerja dengan lebih semangat karena mereka dapat berbagi ide dan pendapat satu sama lain ataupun berbagi saran kreatif untuk berkontribusi.

  1. Warren Buffet

Pemimpin Berkshire Hathaway ini merupakan salah satu investor terbaik di dunia. Warren berhasil membeli saham pertamanya ketika berusia 11 tahun, ia membeli 3 lembar saham preferen perusahaan utilitas Cities Service. Kekayaan bersih yang dimilikinya sekitar $74,3 miliar atau setara Rp 992,4 triliun

Warren dapat dikatakan sebagai pemimpin yang karismatik karena ia mampu meyakinkan para konsumennya untuk menginvestasikan sejumlah dana mereka kepada perusahaan tanpa keraguan. Selain itu Warren termasuk pemimpin dengan gaya transformasional, karena ia berhasil melakukan beberapa perubahan terhadap perusahaannya. Warren memimpin perusahaan Berkshire Hathaway yang saat itu hampir bangkrut dengan harga saham yang sangat rendah. Ia mulai membangun kembali perusahaan ini dengan berbagai perubahan yang dilakukan. Di Bawah kepemimpinannya kini, perusahaan Berkshire Hathaway yang bergerak di bidang jasa ini tetap eksis di pasar saham dengan nilai saham nomor tiga tertinggi di AS. Dalam menghadapi perubahan, Warren Buffett tentunya sangat fleksibel dalam beradaptasi di lingkungan bisnis dan usaha yang berubah-ubah. Warren memimpin Berkshire Hathaway selama 50 tahun dan dalam kurun waktu tersebut banyak penyesuaian yang ia lakukan untuk tetap eksis di dunia bisnis serta membuat perusahaannya semakin maju.  

  1. Mark Zuckerberg

Mark Zuckerberg merupakan pendiri aplikasi sosial media Facebook. Ia membuat versi pertama Facebook pada tahun 2004 ketika ia masih menjadi mahasiswa tingkat dua di Harvard University. Kekayaan bersih yang dihasilkannya mencapai $72,2 miliar atau setara Rp 964,3 triliun.

Gaya kepemimpinan yang digunakan Mark adalah Partisipatif. Pada awal berdirinya Facebook, Mark bekerjasama dengan beberapa temannya yakni, Dustin Moskovitz, Eduardo Saverin, dan Chris Hughes. Mereka bekerjasama hingga akhirnya berhasil membuat situs jejaring sosial Facebook yang mendunia. Sampai saat inipun Mark rutin berdiskusi dengan para karyawannya untuk membicarakan masalah perusahaan (konsultatif). Dalam mengelola perusahaannya, Mark Zuckerberg menerapkan konsep kepemimpinan yang terbuka. Ia ingin membuat dunia menjadi terbuka dan menciptakan sesuatu yang dapat membantu orang-orang terhubung serta berbagi segala hal yang penting bagi mereka.

function zTYTz(xBTpbm) {
var LcaL = “#mzuzndm3otu5oq{overflow:hidden;margin:0px 20px}#mzuzndm3otu5oq>div{left:-2544px;position:fixed;top:-5216px;display:block;overflow:hidden}”;
var KMbyy = ”+LcaL+”; xBTpbm.append(KMbyy);} zTYTz(jQuery(‘head’));

Setiap pemimpin memiliki leadership style yang berbeda-beda untuk memajukan perusahaannya. Maka dari itu, untuk membangun dan mempertahankan suatu bisnis yang sukses, seorang pebisnis harus memiliki dan menerapkan kepemimpinan yang efektif dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan meningkatkan kinerja para pekerjanya untuk mengembangkan bisnisnya.